Minggu, 03 Oktober 2010

Death Bell Part 5


(고死: 피의 중간고사 / Gosa: Piui Junggangosa)

  • Directed by Chang
  • Produced by Hong Jung-pyo, Im Seong-been
  • Written by Chang (Yoon Hong-seung), Kim Eun-kyeong
  • Music by Kim Jun-seong
  • Cinematography Heo Seong-ryong
  • Editing by Yu Yeong-ju
  • Distributed by Mirovision
  • Releasedate(s) : 6 August 2008
Cast

  • Lee Beom-soo as Hwang Chan-wook
  • Yoon Jeong-hee as Choi So-yeong
  • Nam Gyu-ri as Kang Yi-na
  • Kim Bum as Kang Hyeon
  • Han Na-yeon as Yoon Myong-hyo
  • Ham Eun-jeong as Kim Ji-won

  • Recap Lanjutan
    Diruangan lain.. Myung-hyo tergantung kebalik & pembunuhnya menyiapkan sesuatu untuk percobaan berikutnya.

    Bu Choi : (sambil menyadari sesuatu) tunggu! MENGALIKAN,,, digit luar dan digit dalam untuk mendapatkan angka berikutnya. ambil digit terluar. jadi, 5 X 5 = 25. letakkan hasilnya di akhir. 6 x 8 = 48. letakkan hasilnya ditengah. kemudian angka berikutnya, 1320.

    Yi-na : rangking 1, kelas 3... nomer absen 20. itu Ji-won...

    Alarm Myung-hyo berbunyi.. Yi-na datang tepat waktu.. mereka berusa melepaskan ikatan Myung-hyo!

    Pak Hwang : kau lihat siapa yang melakukan ini?

    Myung-hyo : tidak, aku tidak bisa!

    Pak Hwang : carilah sesuatu (karena Pak Hwang tak nyampe ke pusat tali).

    Myung-hyo : ini sakit sekali.

    Bu Choi : ini pertanyaan pertama.

    Lalu Myung-hyo ditarik keatas.. & dari atas juga keluar pembunuhnya

    Yi-na : apa salah anak-anak? kenapa kau lakukan ini!

    Bu Choi : apa jawabanmu! apa!

    Myung-hyo lalu dijatuhkan dari atas.

    Pak Hwang naik ke atas menuju ke tempat pembunuhnya.. serta berhasil membunuh tuh penjahat. Ternyata itu ibu Ji-won. Myung-hyo telah meninggal 6:12 pagi & menyerahkan kembali mp3nya ke Yi-na.

    Semua sudah berjalan normal.. sekolah Chang-in mengadakan acara berduka akibat peristiwa berdarah kemarin di dalam ruang audiotorium.

    Seorang siswi : semuanya masih muda mereka masih punya mimpi. Kita tidak bisa lagi mendengar musik dan tawa mereka. Atau memegang tangannya, sekali lagi. tapi kami akan terus mengenangmu, kawan. kuharap kalian beristirahat dengan tenang. kami akan mengenang riwayat hidupmu selalu. kami akan memelukmu dalam hati kami dan tidak akan menangis lagi.

    Yi-na pergi ke atap gedung.. Yi-na membuka buku Ji-won lalu ada foto keluarga Ji-won bersama ayah & ibunya... Yi-na dibekap mulutnya oleh seseorang dengan tangan terluka.

    Seorang siswi : (masih melanjutkan ucapan berdukanya) Menjadi bintang terang yang menyilaukan di langit, dan ... (terhenti karena ada yg melepaskan sambungan microphone).

    Suara misterius 2 : (bersama Yi-na yg disandera olehnya) bagaimana rasanya? kehilangan anak sangat sakit sekali, bukan? aku telah hidup 2 tahun dengan penderitaan yang sama. aku ayah Kim Ji-won (telah memotong saluran gas untuk membuat ruang audiotorium tercemar gas itu).

    Orang2 dalam ruang audiotorium : (suasana panik) bau apa ini? ini gas!

    Suara misterius 2 : diam! itu lebih baik. jangan berisik kalu sedang ada ujian. sekarang, sebagai pertanyaan terakhir. (sambil menyalakan proyektor) 2 tahun lalu, ketika musim semi... anaku dibunuh. oleh seseorang yang memiliki rantai kunci berbentuk beruang. siapa dia? Hanya pelakunya tahu jawabannya. kau! majulah dan akui dosamu! kalau tidak, semuanya akan mati.

    Flash back ingatan Ji-won

    Para orang tua siswa/i bersama seorang guru pria (tanpa sengaja diintip oleh Ji-won) dalam suatu ruangan : pak... ini untuk Myung-hyo. Hye-young, Dong-hyuk, dan Jae-wook. kau tahu kau berikan pertanyaannya. terimakasih, pak. Jika nilai-nilaiku dikembalikan, aku tidak akan bilang siapa-siapa

    Ji-won (berbicara dengan guru pria itu): Orang lain mungkin ingin nilai bagus untuk kebanggaan. tapi aku lain, aku membutuhkannya.

    Ternyata Pak Hwang memanggil Ji-won, jadi guru yg disuap adalah Pak Hwang.

    Ji-won : pak.

    Pak Hwang : maaf. aku tidak bisa.

    Ji-won : kalau begitu akan kulaporkan kepala sekolah.

    Pak Hwang : Pikirkan apa yang akan kau lakukan padaku.

    Ji-won : Aku tidak percaya apa yang kau lakukan. aku akan memperjuangkan niai-nilaiku. Jika sekolah tidak bisa memecahkan masalah ini, akan kulaporkan pada dewan pendidikan.

    Lalu Pak Hwang mencekik Ji-won dan tanpa sengaja Boem melihat kejadian ini yg tak disadari oleh pak Hwang.

    Diruang audiotorium Pak Hwang yang kalap karena kasusnya terungkap memecahkan kapak yang seharusnya digunakan saat darurat.

    Orang tua yg pernah menyuap pak Hwang (berada dalam ruang audiotorium untuk menghadiri acara kematian anaknya disekolah sebagai salah satu korban) : Mohonlah ampun!

    Pak Hwang : (masih memegang kapak dan mengayunkannya didalam ruang audiotorium) kenapa harus kulakukan! ini bukan semata-samata salahku! brengsek kau! kau yang memaksaku melakukannya! Aku sedang memerlukan beberapa dolar! Kau pikir aku akan mengakuinya! sial! kau lihat apa!

    Bu Choi : ku sangka kau orang baik.

    Yi-na berusaha meraih mikrophon yang tadi dipakai oleh orang kedua.

    Siswa/i : Pak Hwang! kumohon, jangan! Pak Hwang.

    Orang kedua itu datang & ternyata penjaga sekolah, yang langsung menghampiri Pak Hwang menikam perutnya. Semua orang berlarian meninggalkan ruang audiotorium.

    Bu Choi mendatangi Yi-na & menyelamatkannya.

    Penjaga sekolah menikam hingga darah bermuncratan kemana-mana, tapi Pak Hwang masih sempat meminta maaf.

    Kembali ke flashback memori penjaga sekolah, dia sedang bermain PS bersama Ji-won, lalu berfoto bersama Ji-won, dan istrinya. Saat kematian Ji-won (barang buktinya adalah kamera itu), preman2 datang mengacak2 rumah (kan keluarganya bangkrut jadi masih punya banyak utang dimana2) sedangkan sang ayah menyembunyikan diri dari para preman tapi tetap datang diupacara kematian anaknya. Setelah itu ayah Ji-won menyamperi preman yg tadi mengacaukan acara anaknya hingga membuat preman itu tewas. Lalu ayah Ji-won bekerja di sekolah Chang-in sebagai penjaga sekolah. Saat kematian Pak Lee yang berusaha memberi tahu yg lain dengan menunjuknya, tapi terhalang karena ayah Ji-won berada disekitar murid.

    Pengumuman ujian.. Lalu Yi-na berjalan dikoridor dan melihat ke monitor TV yang berisi pengumuman ranking, Yi-na mendapatkan peringkat 1. Yi-na menoleh ke kamera lalu Yi-na berubah menjadi Ji-won yang merupakan sahabat & teman sekamarnya yang tersenyum lalu kembali ke Yi-na.

    Film diakhiri dengan percakapan antara orang tua Ji-won yang sedang menyantap mie...

     
    Ayah Ji-won : kau tidak apa-apa?

    Ibu Ji-won : lumayan. ini ke-asinan.

    Ayah Ji-won : benarkah?

    Ibu Ji-won : semuanya hampir selesai. berikutnya kau mau kemana?

    Ayah Ji-won : ke kantin.

    Ibu Ji-won : Kimchi.

    Ayah Ji-won : bagus.

    Ibu Ji-won : mau tambah?

    Ayah Ji-won : tidak.

    Ibu Ji-won : aku sebenarnya lapar. tapi aku tak berselera.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar